Mendengar orang berbicara kotor tentu akan membuat risih dan tidak nyaman. Apalagi kalau yang berbicara kotor itu adalah anak sendiri, pasti sebagai orang tuanya akan langsung marah. Padahal seorang anak serba ingin tau dan ingin mencoba apa yang ia lihat dan dengar.
Jika anak sering berbicara kotor, apa sih, yang harus orang tua lakukan? Bagaimana mengatasinya agar anak tidak suka berbicara kotor lagi? Apakah langsung memarahi dan menghukumnya? Yuk simak di bawah ini!
Penyebab Anak Suka Bicara Kotor
- Eksperimen
Anak balita memang suka bereksperimen, termasuk dalam menggunakan kata-kata yang baru ia dengar dan menurutnya menarik untuk diucapkan. Padahal, belum tentu S Kecil mengerti artinya. - Mencari Perhatian
Mungkin saat pertama ia mengucapkan kata-kata kotor tersebut, reaksi Bunda atau orang lain sangat berlebihan. Anda langsung memarahinya atau menasihatinya panjang lebar. Nah, tanpa Anda sadari, ternyata perhatian tersebut justru disukai anak, karena saat Anda marah maka Anda hanya fokus untuk Si Kecil. Maka jangan kaget kalau ada anak yang rela bicara kotor hanya untuk mencuri perhatian Anda sepenuhnya. - Belajar Sebab-Akibat
Menyamakan reaksi bunda dan ayah saat berbicara kotor. Mungkin begitu yang ada di pikiran sederhana anak. Maka setelah itu, Si Kecil pun mencoba bicara kotor di depan ayahnya. Tenang, ini merupakan proses belajar sebab-akibat yang perlu anak kuasai. Jika ia bicara kotor lagi, ia akan menanggung akibatnya. - Meniru Orang Lain
Saat mendengar orang lain bicara kotor, anak pun menirunya karena menurutnya itu menarik untuk diucapkan. Padahal belum tentu ia memang dengan sengaja menyakiti hati orang lain dengan berbicara kotor, karena sebenarnya Si Kecil hanya meniru orang lain dan ia tidak mengerti artinya.
Cara Mengatasi Anak Suka Bicara Kotor
- Jangan Langsung Marah
Cobalah untuk bersikap wajar saat anak mulai mengeluarkan kata-kata kotor dan kasar. Reaksi marah berlebihan dari Bunda justru tidak ampuh untuk membuat Si Kecil mengerti kenapa bicara kotor dan kasar itu tidak baik. - Jelaskan Artinya
Saat anak berbicara kotor, coba tanyakan arti dan maksudnya pada Si Kecil. Besar kemungkinan anak balita belum paham arti dari kata-kata kotor yang ia lontarkan. Ketika ia tidak tahu atau hanya ikut-ikutan orang lain saja, maka Bunda bisa menjelaskan arti dan maksudnya, jelaskan juga bagaimana kata-kata kotor itu bisa membuat hati orang lain terluka. - Cari Tahu Penyebabnya
Bunda perlu tahu kenapa anak suka bicara kotor, apakah karena ia menyukai reaksi orang di sekitarnya saat ia berbicara kotor? Jika ya, maka bantu Si Kecil lepas dari cara bicara yang tidak baik tersebut dengan mengajak orang-orang di sekitarnya bekerja sama, yaitu dengan tidak memberikan respons positif (seperti tertawa) saat anak bicara kotor. - Pantau Terus
Mengajarkan anak untuk tidak suka berbicara kotor memang bukan hal yang bisa diselesaikan dalam satu langkah. Bunda harus selalu memantaunya dan terus memberi arahan untuk tidak berbicara kotor. Perlu waktu berkali-kali, namun percayalah, hasilnya pasti sepadan dengan usaha Anda. - Awasi Lingkungan Anak
Bisa jadi anak suka bicara kotor karena lingkungan di sekitarnya juga suka berbicara kotor! Maka awasi saat anak bermain dan berinteraksi dengan orang lain, karena besar kemungkinan anak meniru kata-kata kotor dari orang di sekitarnya. Ketika Bunda ‘menangkap’ anak berkata kotor (walau hanya meniru orang lain) maka langsung tegur dan jelaskan kalau kata-kata itu tidak baik untuk diucapkan, baik kepada orang tua maupun teman seusianya. - Buat Kesepakatan
Kini Si Kecil sudah tahu kalau kata-kata kotor yang ia ucapkan bukanlah hal yang baik. Kalau sudah tahu, maka Bunda boleh mengajaknya membuat kesepakatan. Mau membuat perjanjian tertulis? Boleh juga, Bunda. Ajarkan anak kalau ada sanksi yang ia terima setiap kali ia mengulang kata-kata kotor itu lagi.
Namun pastikan hukumannya bukan hukuman fisik, ya. Untuk anak balita, Moms bisa memberi sanksi seperti mengurangi screen time di akhir pekan, yang biasanya boleh 1 jam menjadi 30 menit saja. - Beri Contoh yang Baik
Setelah menerapkan 6 langkah di atas, langkah berikutnya tentu saja memberikan contoh bertutur kata yang baik. Selama ini Bunda sudah memberi contoh baik, tetapi anak masih suka berkata kasar? Ini waktunya untuk memperluas contoh dengan mengajak orang-orang terdekat Si Kecil untuk ikut memberi contoh tutur bahasa yang baik. Jika anak dikelilingi orang-orang yang bertutur bahasa baik, tentu saja kecil kemungkinan anak suka berbicara kotor lagi.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.