Perkembangan teknologi reproduksi semakin pesat. Pasangan yang kesulitan memiliki keturunan kini bisa mendapatkan kehamilan dengan bantuan teknologi. Berbagai teknologi reproduksi berbantu untuk mempermudah mendapatkan kehamilan bisa melalu inseminasi buatan, fertilisasi in virto, penyuntikan sel sperma pada sel telur dan lain sebagainya. Salah satu metode kedokteran yang paling populer untuk membantu mempercepat proses kehamilan adalah proses inseminasi buatan.
Inseminasi buatan atau intrauterine insemination (IUI) adalah salah satu alternatif bagi pasangan yang ingin memiliki anak. Inseminasi buatan dilakukan dengan cara mencuci sperma dari air mani pria untuk mendapatkan sperma terbaik. Sperma tersebut kemudian dimasukkan melalui alat bantu (kateter). Kateter ini akan disambungkan ke dalam leher rahim agar langsung menuju rahim, di mana sperma akan disimpan. Setelah itu sperma akan dengan sendirinya menemukan cara untuk mencapai tuba falopi dan menemukan sel telur.
Secara sederhana, inseminasi buatan berarti proses penempatan sperma dalam organ reproduksi wanita dengan tujuan untuk mendapatkan kehamilan. Inseminasi harus dilakukan pada masa paling subur dari seorang wanita, yakni sekitar 24-48 jam sebelum ovulasi terjadi.
Pemeriksaan Sebelum Inseminasi Buatan
1. Analisis sperma
Jika seseorang tidak memiliki cukup sperma yang berkualitas tinggi yang dalam air maninya, kemungkinan pembuahan melalui inseminasi buatan hampir tidak ada. Karena itu, dokter akan merekomendasikan melakukan analisis sperma dulu.
2. USG panggul
Ini dilakukan untuk memastikan bahwa tuba falopi Anda tidak tersumbat atau terhalangi oleh apa pun. Jika tuba falopi tersumbat, telur tidak bisa berjalan ke rahim dan kemungkinan hamil tidak ada.
3. Tes hormon
Menguji beberapa hormon berbeda dalam darah dapat membantu dokter mengidentifikasi apakah seorang wanita memiliki hormon yang cukup dalam tubuhnya untuk berovulasi.
4. Stimulasi ovarium
Stimulasi ovarium dilakukan dengan mengonsumsi atau menyuntikkan obat kesuburan pada tubuh wanita. Obat kesuburan oral yang umumnya disarankan dokter adalah clomid atau letrozole. Clomid mendorong pelepasan hormon dari kelenjar pituitari yang merangsang tubuh untuk melepaskan hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel. Hormon tersebut membantu mendorong pelepasan telur dan juga mendorong telur untuk matang. Selain itu, dokter juga mungkin menyarankan menggunakan obat suntik gonadotropin (hCG). Ini merupakan replikasi hormon di dalam tubuh yang bisa memicu folikel ovarium wanita untuk melepaskan sel telur. Terkadang seorang wanita akan membawa Clomid dan hCG sebagai stimulasi ovarium.
Stimulasi ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah telur yang diproduksi oleh ovarium Anda. Sehingga, semakin banyak telur yang bisa diambil dan dibuahi selama proses inseminasi buatan ini, serta semakin besar pula kesempatan Anda untuk hamil.
Persiapan Sperma Untuk Inseminasi Buatan
Bersamaan dengan proses pematangan sel telur dilakukan persiapan sperma. Sperma diambil dengan masturbasi lalu dilakukan proses yang dinamakan pencucian sperma/sperm washing. Proses pencucian sperma ini sebenarnya merupakan proses pemilihan sel sperma yang sehat. Sperma yang diambil hanya yang memiliki konsentrasi dan pergerakan yang tinggi untuk mencapai telur. Hal ini membantu meningkatkan keberhasilan inseminasi buatan.
Selain itu proses pencucian sperma ini juga dilakukan untuk menghilangkan bahan kimia beracun yang mungkin akan bereksi negatif oleh tubuh Anda, seperti menyebabkan reaksi alergi, yang nantinya bisa menghambat kehamilan. Proses ini juga bisa meminimalisir kram yang kadang terjadi setelah proses inseminasi buatan.
Memasukkan Sperma Selama Proses Inseminasi Buatan
Menyuntikkan sperma yang sudah disiapkan ke dalam rahim Anda prosesnya cepat dan hampir tidak menimbulkan rasa sakit. Anda akan diminta berbaring di meja ginekologi, kemudian dokter akan memasukkan kateter yang sangat kecil ke dalam leher rahim Anda. Anda mungkin akan merasakan kram ringan, yang mirip dengan apa yang mungkin Anda rasakan selama pap smear. Sperma yang sudah dipilih kemudian akan dipindahkan ke rahim Anda melalui kateter, dan selesai.
Dokter mungkin akan menyarankan Anda agar tetap berbaring untuk beberapa saat setelah proses inseminasi buatan selesai, atau Anda mungkin juga bisa segera bangun. Anda tidak perlu khawatir sperma akan bocor keluar saat Anda berdiri. Karena sperma sudah dialihkan langsung ke rahim Anda, dan Anda tinggal menunggu hasilnya.
Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Melihat Keberhasilan Inseminasi Buatan
Anda bisa menunggu waktu selama dua minggu untuk melihat apakah Anda berhasil hamil. Selama menunggu, sebaiknya lakukan kegiatan Anda sehari-hari seperti biasa. Jangan buat diri Anda stres dengan memikirkan kehamilan Anda. Setelah 2 minggu, Anda bisa melakukan tes kehamilan (test pack). .
Efektifitas Inseminasi
Inseminasi Intraurin adalah tindakan yang cukup efektif untuk mengatasi infertilitas (ketidaksuburan) dan merupakan prosedur yang tidak terlalu rumit. Inseminasi memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi bila dilakukan pada kasus yang tepat untuk kandidat yang tepat. Umumnya tindakan inseminasi dilakukan dalam 3-4 siklus berurutan. Apabila tidak berhasil maka angka keberhasilan pada inseminasi selanjutnya menurun. Secara umum keberhasilan inseminasi mencapai 20-40% tergantung dari kasus yang dihadapi.
Dengan adanya proses inseminasi ini, banyak pasangan yang akhirnya berhasil memiliki buah hati. Namun, sering kali kemajuan teknologi ini disalahgunakan. Yang paling populer adalah dengan adanya donor sperma, terutama bagi kalangan lesbian atau penganut kebebasan hidup.
Alasan Dilakukan Inseminasi
a) Jumlah sperma yang rendah atau sperma yang tidak mampu menempuh jarak terlalu jauh.
b) Gangguan ereksi atau ejakulasi.
c) Adanya endometriosis, jaringan parut di dinding leher rahim, atau kelainan lain para organ reproduksi wanita.
d) Kelainan lendir leher rahim yang menolak dan mencegah sperma masuk ke dalam rahim.
e) Pihak wanita mengalami alergi sperma.
f) Hambatan berhubungan seksual, seperti cacat fisik ataupun masalah psikologis. Termasuk, rasa sakit yang parah selama hubungan seksual.
g) Kondisi infeksi virus yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Misalnya, HIV atau hepatitis.
h) Sulitnya terjadi kehamilan tanpa alasan ketidaksuburan tertentu.
Risiko Pada Inseminasi Buatan
Risiko yang kemungkinan bisa dihadapi sang ibu yaitu kehamilan lebih dari satu dan kembar. Hal ini terjadi karena pemberian obat-obatan penyubur di sel telur yang reaksinya berlebihan dari pada yang diharapkan. Misalnya berharap tiga-empat telur yang matang, ternyata berkembang menjadi 15-20 telur. Risiko lainnya, sang ibu mengalami gangguan sirkulasi darah, pernafasan susah atau sesak, dan kekurangan cairan di rongga paru-paru.
Sedangkan risiko terhadap janin inseminasi, yakni janin kembar sebesar 30-35 persen dan risiko terjadi kelahiran prematur.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.