Akhir-akhir ini dunia dihebohkan dengan kasus tsunami di negara India. Hal ini disebabkan karena pertemuan massal, rendahnya tingkat vaksinasi, dan adanya varian baru virus Corona yang lebih menular menyebabkan kasus COVID-19 di India melonjak.
WHO menyebutkan, kombinasi ketiga penyebab tersebut menjadi “badai sempurna” yang membuat gelombang kedua COVID-19 yang mematikan di India. Varian baru virus Corona yang ditemukan di India adalah B1617 yang memiliki dua mutasi dianggap lebih menular, menurut beberapa laporan sains dan anekdot awal dari dokter di garda depan.
Namun WHO memperingatkan agar India tidak menyalahkan varian baru virus Corona sebagai satu-satunya penyebab tsunami COVID-19 yang melanda dalam beberapa pekan terakhir. Karena ada faktor lain seperti pertemuan besar baru-baru ini yang mungkin telah berkontribusi pada peningkatan kasus tersebut.
Adanya Kepanikan Di Negara India Saat Tsunami Covid 19
Pada saat negara India terkena tsunami covid 19, mereka berbondong-bondong ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan padahal mereka bisa pulih dari COVID-19 jika di rumah. Hanya sekitar 15 persen pasien COVID-19 di India yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. India mencatat satu hari lagi dengan kasus baru COVID-19 lebih dari 300.000 dan 2.771 kematian baru pada Selasa (27/4/2021).
Namun, para ahli kesehatan yakin jumlah korban resmi jauh lebih tinggi karena negara bagian padat penduduk, seperti di Uttar Pradesh dan Gujarat dituduh kurang menghitung kematian dan kasus COVID-19.
Jalan Keluar Dari Tsunami COVID-19
Sejumlah negara bersatu membantu India mengatasi krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19. Jerman, Prancis, Uni Eropa, Inggris, AS, Arab Saudi, dan Pakistan menjanjikan memberikan bantuan medis.
Ventilator dan konsentrator oksigen menjadi bantuan pertama yang tiba pada Selasa (27/04). Presiden AS Joe Biden berjanji mengirimkan vaksin AstraZeneca ke India, tetapi tidak jelas diketahui kapan bantuan itu akan tiba.
Pemerintah India membuka program vaksinasi untuk semua orang dewasa pada 1 Mei. Sementara di lapangan, pusat komunitas, dan organisasi kemanusiaan bekerja menyediakan masker dan membatasi penyebaran informasi yang salah. Yang mereka hadapi adalah banyaknya keraguan tentang vaksinasi, keengganan untuk memakai masker, dan menjaga jarak social.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.