Si Kecil sering tantrum Bun? Sudah terapi ke psikolog tapi si kecil masih saja suka tantrum? Tenang bun, kali ini curhat bidah akan share mengenai tantrum pada anak dan cara mengatasinya. Yuk simak di bawah ini!
Tantrum adalah kondisi saat anak meluapkan emosinya dengan cara menangis kencang, berguling-guling di lantai, bahkan hingga melempar barang. Sebagian orangtua mungkin masih bertanya-tanya, apakah benar makanan bisa memicu tantrum. Jawaban singkatnya adalah benar. Nyatanya benar bahwa makanan bisa memicu anak mengalami tantrum. Kok bisa?
Saat anak tantrum, orangtua adalah pendukung utama yang bisa mengajari anak-anak tentang emosi mereka dan memberi mereka bantuan untuk mengatur diri sendiri secara efektif. Oleh karena itu, orangtua juga harus sadar bahwa kondisi suasana hati anak juga bisa dipengaruhi oleh makanan yang ia konsumsi. Jadi dengan menjauhkan pantangan makanan ini, anak pasti bisa lebih jarang mengalami tantrum.
Makanan Pantangan untuk Anak Tantrum
- Pewarna Makanan
Kamu mungkin terkejut mengetahui bahwa pewarna makanan sebenarnya terkait dengan penyebab perubahan suasana hati pada anak-anak. Sebuah studi menunjukkan bahwa pewarna makanan, seperti yang ditemukan dalam makanan sehari-hari dapat memiliki pengaruh dramatis pada fungsi kognitif anak. Zat ini bisa menyebabkan hiperaktif dan kehilangan fokus. Jadi, pikirkan dua kali sebelum orangtua memberi anak-anak sekantong jajanan yang mengandung pewarna karena kamu akan kesulitan dengan efeknya nanti. - Sodium benzoat
Selanjutnya, makanan pantangan untuk anak tantrum adalah sodium benzoat yang merupakan pengawet yang ditemukan di banyak makanan dan soda. Senyawa ini ternyata juga bisa mengubah suasana hati. Natrium benzoat juga tercatat sebagai senyawa yang dikaitkan dengan hilangnya fokus pada anak. Kamu dapat menemukan Sodium Benzoate paling sering dalam jus dan minuman ringan. - Gula
Yang terakhir, makanan pantangan untuk anak tantrum adalah gula. Zat ini selalu menjadi masalah, tak hanya bagi orang dewasa tetapi juga anak-anak. Mulai dari diabetes hingga obesitas, gula terkenal menyebabkan masalah jika tidak dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Sebagian alasan mengapa gula selalu mendapat masalah adalah karena banyak perusahaan makanan yang menambahkan gula buatan ke makanan, bahkan pada makanan yang sudah memiliki gula alami di dalamnya. Ini berarti bahwa anak kamu tidak hanya mendapatkan gula dari buah di kotak jus itu, tetapi juga dari gula tambahan yang diberikan produsen makanan. Bayangkan berapa banyak gula yang didapat anak hanya dari sebotol jus buah!
Gula dapat ditemukan dalam banyak produk, bahkan dalam saus tomat, bumbu lainnya, saus salad, yoghurt, sereal, granola, sereal batangan, dan masih banyak lagi. Selain itu, produk yang diberi label bebas lemak atau rendah lemak, biasanya dikemas dengan tambahan gula untuk mengganti perubahan rasa dari lemak yang dihilangkan.
Saat anak kamu mengonsumsi gula dalam jumlah besar, ia memulai proses yang sangat kompleks yang akan meningkatkan kadar insulinnya dan membuat hatinya akan bekerja berlebihan. Proses ini kemudian akan anak jadi hiperaktif atau bahkan murung. Pada awalnya, mereka akan menjadi hiperaktif, tetapi ia kemudian akan menjadi lesu dan sensitif.
Gula tidak hanya mengubah suasana hati, tetapi juga membuat ketagihan. itulah mengapa gula bisa menjadi masalah ketika orangtua tidak mengontrol asupan gula pada anak.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.