Indonesia memiliki tingkat gizi buruk yang cukup tinggi pada anak, yaitu mencapai 30%. Sangat ironis karena Indonesia diakui sebagai dunia yang kaya dan melimpah khususnya sumber pangan, namun pada kenyataanya masih ada rakyat terutama balita yang menderita busung lapar.
Busung lapar adalah salah satu bentuk KEP (Kekurangan Energi dan Protein), suatu sindroma (kumpulan gejala) yang disebabkan defisiensi/kekurangan protein yang berat. Defisiensi ini sangat parah, biasanya lebih banyak pada bayi dan balita pada usia 6 bulan sampai 3 tahun, usia paling rawan adalah 2 tahun, karena pada masa ini terjadi peralihan dari ASI ke pengganti ASI. Pada umumnya kandungan karbohidrat tinggi namun mutu dan kandungan proteinnya sangat rendah.
Sebetulnya keharusan mencukupi kebutuhan gizi anak sejak masa kehamilan sampai usia anak 2 tahun. Tujuannya adalah agar proses perumbuhan dan perkembangan saraf-sarafnya akan sempurna. Dengan begitu anak akan menjadi sehat dan cerdas.
Penyebab Anak Mengalami Busung Lapar
1. Kemiskinan
2. Anoreksia
3. Riwayat operasi usus yang mengharuskan puasa
4. Stres
5. Riwaya penyakit infeksi, demam, trauma, keganasan, hipertiroid, distress jantung dan paru
6. Bencana alam
7. Tingkat pendidikan
8. Faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan
9. Menurunnya retensi energi dan meningkatnya energi yang terbuang : muntah, diare, sindroma malabsorpsi dll.
Gejala Awal Busung Lapar
Gejala lain anak akan terlihat lesu, apatis gelisah, cengeng dan anak akan mudah sakit atau mudah terserang infeksi. Kemudian akan mengalami edema (bengkak) karena penumpukan cairan di jaringan bawah kulit terutama pada rongga usus dan tungkai bawah, bayi tampak gemuk dan muka bulat karena bengkak, perut membuncit atau busung. Bagian tubuh yang membengkak bila dipencet akan memberikan suatu cekungan yang disebut pitting edema.
Selain itu rambut menjadi kemerahan atau abu-abu, tipis, dan mudah rontok, bila sebelumnya rambut anak keriting menjadi lurus. Kulit umumnya pucat, disertai anemia, adanya hambatan pertumbuhan dan gangguan saluran pencernaan. Pada kasus yang berat kulit akan menjadi gelap/dispigmentasi, kulit mudah luka dan akan menjadi keras, bibir retak-retak (cheilosis), serta lidah menjadi gampang luka.
Cara Mendeteksi Anak Yang Busung Lapar
Cara mendeteksi penderita busung lapar pada anak yaitu dengan cara menimbang berat badan secara teratur bila perbandingan berat badan dengan umurnya dibawah 60% (standar WHO-NCHS) maka anak tersebut dapat dikatakan terindikasi busung lapar atau dengan cara mengukur tinggi badan dan Lingkar Lengan Atas (LILA) bila tidak sesuai dengan standar anak yang normal kurang dari 14 cm (standar WHO-NCHS) waspadai akan terjadi busung lapar.
Dampak Busung Lapar Pada Anak
Dampak runtutan dari adanya busung lapar berakibatkan pada penurunan tingkat kecerdasan anak, rabun senja serta rentan terhadap penyakit terutama penyakit infeksi.
Pencegahan Busung Lapar Pada Anak
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan makanan yang bergizi pada anak berupa sayur mayur, buah-buahan, makanan yang mengandung karbohidrat (seperti nasi, kentang, jagung), makanan yang mengandung protein (telur, ikan ,daging) dll, kemudian dianjurkan pemberian air susu ibu (ASI) bagi anak berusia dari 0 bulan sampai dengan 24 bulan.
Penanganan Busung Lapar
Anak yang mengalami busung lapar memerlukan penanganan yang komprehensif (berkelanjutan), termasuk penjagaan suhu tubuh, penyeimbangan kadar gula darah, pencegahan dehidrasi, penyembuhan infeksi, dan tentu saja pemberian makanan bernutrisi secara rutin. Pada kasus yang berat, penderita busung lapar memerlukan perawatan di rumah sakit. Penderita biasanya boleh keluar rumah sakit bilamana bengkak (edema) telah hilang, tampak baik dan sadar penuh, serta nafsu makan yang cukup.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.