Wanita usia subur (yang sudah mengalami menarche) cenderung menderita anemia karena mengalami menstruasi setiap bulannya, dan ini akan diperberat jika asupan zat besi dari makanan sehari-hari rendah. Anemia ini menjadi permasalahan di dunia terutama di negara negara berkembang karena dapat memberikan dampak merugikan di setiap kelompok umur termasuk ibu hamil. Wanita usia subur yang mengalami anemia gizi besi akan mudah sakit karena daya tahan tubuh yang rendah sehingga produktivitas kerja atau belajar rendah.
Sumber makanan kaya zat besi dan asam folat umumnya terdapat pada sumber protein hewani seperti hati, ikan dan daging yang harganya relatif mahal dan belum sepenuhnya terjangkau oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia.
Program Pemerintah Mengatasi Anemia Pada Wanita Usia Subur
Pemberian tablet tambah darah sebagai salah satu upaya penting dalam pencegahan dan penanggulangan anemia yang merupakan cara yang efektif karena dapat mencegah dan menanggulangi anemia akibat kekurangan zat besi dan atau asam folat. Tablet tambah darah merupakan tablet yang diberikan kepada wanita usia subur dan ibu hamil. Bagi wanita usia subur diberikan sebanyak 1 (satu) kali seminggu dan 1 kali sehari selama haid dan untuk ibu hamil diberikan setiap hari selama masa kehamilannya atau minimal 90 (sembilan puluh) tablet.
Alasan Kementerian Kesehatan Memberikan Tablet Fe Pada Remaja Putri
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan tablet zat besi ke sekolah-sekolah untuk remaja putri. Upaya ini dilakukan untuk meminimalisiasi perempuan muda mengalami anemia. Saat ini lebih dari 30 persen remaja putri mengalami anemia. Salah satu penyebabnya karena setiap wanita mempunyai siklus menstruasi dan mengeluarkan banyak darah, dan sebagian besar wanita tidak bisa memperbaiki pembentukan darah karena asupan dari sisi mineral, vitamin yang tidak tersedia.
Ketika wanita ini hamil, kecukupan gizi janin di ibu rendah sehingga mengalami kurangnya supply oksigen, makanan ke janin dan tidak jarang menyebabkan abortus, BBLR, kelahiran prematur dan/atau pada saat persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya. Pada bayi dalam kandungan dapat mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan/kecacatan, tidak dapat mencapai tinggi optimal dan anak menjadi kurang cerdas.
Untuk itu, remaja putri harus diberikan tablet besi ke sekolah-sekolah untuk menghindari anemia dan diberikan informasi kesehatan mengenai pentingnya mengonsumsi tablet Fe.
Selain itu, kementerian kesehatan mengenalkan kampanye makanan ‘isi piringku’ supaya orang yang memiliki gizi kurang bisa mengkonsumsi makanan secara proporsional. Kampanye ini merubah slogan “empat sehat lima sempurna” menjadi “isi piringku” yang porsinya menjadi wujud gizi seimbang.
Isi Piringku menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.
Langkah ini harus dilakukan untuk mencegah berbagai masalah pada kehamilan dan persalinan karena kalau tidak dari awal ditangani maka tidak akan berhasil. Sehingga perempuan harus melakukan investasi sebelumnya yaitu pada masa kehamilan dan sebelum kehamilan.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.